Bos Honda Ikut Terkena Efek McLaren
MONTREAL – McLaren melakukan langkah berani pada
perhelatan Formula One (F1) 2015 dengan mengubah mesin Mercedes ke
Honda. Hasillnya pun tak sesuai harapan, karena baik Jenson Button
maupun Fernando Alonso kesulitan memacu mobil hingga garis finis, akibat
kegagalan mesin Honda berasimilasi dengan McLaren.
Hingga saat ini, McLaren baru mengoleksi empat poin dan jauh dari harapan pecinta McLaren melihat kejayaan masa lalu saat menggunakan mesin Honda. Perhitungan tim meleset karena saat ini aturan F1, menerapkan mesin V6 dari sebelumnya V8.
Meski masih kesulitan menemukan mesin mobil yang terbaik, bos Honda, Yasuhisa Arai melihat hal positif. Yakni pembelajaran untuk dijadikan bekal guna mengembangkan mesin Honda ke depannya.
“Semua fans dan tim serta kolega, banyak orang ingin berada di puncak podium. Tapi mereka paham situasi saat ini, dan dari perlombaan pertama hingga ke Kanada, ada kurva pembelajaran yang meningkat,” kata Arai kepada F1i, Sabtu (13/6/2015).
“Jadi mereka paham, tapi tentu saja mereka tidak puas dengan hasil ini, karena kami memiliki sejarah besar dengan McLaren. Semuanya ingin merasakan hal yang sama (seperti masa lalu), jadi saya juga merasakan tekanan besar,” sambungnya.
Hingga saat ini, McLaren baru mengoleksi empat poin dan jauh dari harapan pecinta McLaren melihat kejayaan masa lalu saat menggunakan mesin Honda. Perhitungan tim meleset karena saat ini aturan F1, menerapkan mesin V6 dari sebelumnya V8.
Meski masih kesulitan menemukan mesin mobil yang terbaik, bos Honda, Yasuhisa Arai melihat hal positif. Yakni pembelajaran untuk dijadikan bekal guna mengembangkan mesin Honda ke depannya.
“Semua fans dan tim serta kolega, banyak orang ingin berada di puncak podium. Tapi mereka paham situasi saat ini, dan dari perlombaan pertama hingga ke Kanada, ada kurva pembelajaran yang meningkat,” kata Arai kepada F1i, Sabtu (13/6/2015).
“Jadi mereka paham, tapi tentu saja mereka tidak puas dengan hasil ini, karena kami memiliki sejarah besar dengan McLaren. Semuanya ingin merasakan hal yang sama (seperti masa lalu), jadi saya juga merasakan tekanan besar,” sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar